PENGARUH MAKANAN SEBAGAI SUMBER
PROTEIN UNTUK PERTUMBUHAN IKAN –IKAN AIR TAWAR
Rifki Krisna Wibowo1*),
Siti Aisah2), Risma
Astuti Laila3), Wijayanti4),
Putri Dhika Basani5)
Jurusan
Perikanan dan Kelautan, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman
Jl.
Dr. Soeparno No 61 Purwokerto Utara 53123
ABSTRAK
Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
protein terhadap pertumbuhan pada ikan air tawar. Ikan
membutuhkan pakan yang mengandung gizi yang cukup untuk memperoleh
pertumbuhan yang optimal. Pertumbuhan sebagian besar
dipengaruhi oleh kualitas pakan terutama keseimbangan nutriennya. Nutrien pakan meliputi : kandungan
protein, lemak, karbohidrat,
vitamin dan mineral. Protein
memiliki peran penting dalam menunjang proses pertumbuhan ikan. Hal ini terbukti seiring bertambahnya bobot badan
ikan setiap mendapat perlakuan yang sesuai dengan ukurannya.
Kata kunci:
pakan ikan, protein, pertumbuhan
ABSTRACT
The paper was to determine
the effect of the protein on the growth in freshwater fish..Feed
containing fish need adequate nutrition to obtain optimum
growth. The growth is largely
influenced by the quality of feed,
especially the balance of nutrients. Feed nutrients include: protein,
fat, carbohydrates, vitamins and minerals. Protein has a vital role in
supporting the growth process of fish. This is evident with increasing body
weight of each fish are treated in accordance with its size.
Keywords: fish
feed, proteins, growth
I.
PENDAHULUAN
Sektor
perikanan budidaya ikan air tawar di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat cepat. Selanjutnya
untuk meningkatkan produksi
ikan air tawar dapat dicapai dengan
mempercepat
laju pertumbuhan. Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh
faktor
internal dan eksternal.
Faktor internal umumnya
adalah faktor yang sulit dikontrol, diantaranya faktor keturunan (genetik),
jenis
kelamin,
dan umur.
Faktor eksternal utama
yang mempengaruhi
pertumbuhan ikan adalah ketersediaan
pakan dan
kondisi lingkungan
perairan. Faktor fisika-kimia
perairan yang ekstrim dapat berakibat
fatal bagi ikan. Faktor
tersebut diantaranya
adalah oksigen terlarut,
karbondioksida,
pH, amoniak, dan suhu,
dimana pada
akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan dan sintasan. Pakan merupakan salah
satu komponen penting dalam
kegiatan
budidaya ikan. Disatu sisi, pakan merupakan sumber materi dan energi
untuk menopang
kelangsungan hidup dan
pertumbuhan
ikan namun disisi lain pakan merupakan
komponen terbesar
(50% - 70%) dari biaya produksi. Kian meningkatnya harga pakan ikan tanpa disertai kenaikan harga jual ikan hasil budidaya adalah permasalahan yang harus dihadapi setiap pembudidaya ikan. Menurut Adelina (1999)
bahwa pertumbuhan
sebagian besar
dipengaruhi oleh kualitas pakan
terutama keseimbangan
nutriennya. Nutrien pakan meliputi : kandungan
protein, lemak, karbohidrat,
vitamin dan mineral.
Tingginya
harga pakan dari pabrik
disebabkan
bahan baku utama pakan
ikan, seperti tepung ikan dan kedelai
masih didatangkan dari luar negeri. Salah satu bahan
baku utama yang sering
digunakan oleh industri
pakan
ikan adalah kedelai. Kedelai
digunakan sebagai sumber protein
nabati. Harga kedelai relatif mahal karena merupakan
bahan baku impor.
Sementara itu
permintaan akan kedelai dalam pangsa
pasar
dunia semakin meningkat (Pitojo, 2003).
Penggunaan kedelai dalam pembuatan pakan ikan dapat
dikurangi dengan
cara mencari bahan-bahan lokal yang mudah diperoleh dan banyak tersedia di sekitar kita. Upaya pencarian pakan
alternatif yakni pakan alami yang murah serta mudah dijangkau terus
dilakukan agar dapat mengurangi biaya produksi
(Perius,
2011).
II.
ISI
Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh
faktor
internal dan eksternal.
Faktor internal umumnya
adalah faktor yang sulit dikontrol, diantaranya faktor keturunan (genetik),
jenis
kelamin,
dan umur. Faktor eksternal utama
yang mempengaruhi
pertumbuhan ikan adalah ketersediaan
pakan dan
kondisi lingkungan
perairan. Faktor fisika-kimia
perairan yang ekstrim dapat berakibat
fatal bagi ikan. Faktor
tersebut diantaranya
adalah oksigen terlarut,
karbondioksida,
pH, amoniak, dan suhu,
dimana pada
akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan dan sintasan.
Pakan dibutuhkan oleh ikan
untuk
sumber energi
dan pertumbuhan.
Pakan merupakan biaya variabel terbesar
dalam proses
produksi, berkisar 60-70% dari biaya
produksi. Menurut Adelina (1999) bahwa
pertumbuhan
sebagian besar
dipengaruhi oleh kualitas pakan
terutama keseimbangan
nutriennya. Nutrien pakan meliputi : kandungan
protein, lemak, karbohidrat,
vitamin dan mineral. Minggawati
(2006) menyatakan
bahwa konversi pakan dan laju
pertumbuhan juga bergantung pada kandungan nutrien yang terdapat
pada
pakan.
Untuk memperoleh pertumbuhan
yang optimal, pakan
ikan harus mengandung
gizi yang
cukup. Makanan ikan sebagian besar
dipergunakan
sebagai sumber energi dan mempertahankan kondisi
kekebalan tubuhnya, sedangkan
selebihnya digunakan
untuk pertumbuhannya.
a.
Ikan Bawal
air tawar
Berdasarkan hasil penelitian, berat
rata-rata benih ikan bawal air tawar pada awal penelitian adalah 3,67 g,
sedangkan pada akhir penelitian mencapai berat rata-rata 12,90 g.Penelitian
dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan enam perlakuan dan
tiga ulangan yang yang memiliki tingkat perbandingan yang berbeda dari bungkil
kedelai dan tepung biji karet , sebagai berikut A ( 45 % : 0 % ) ; B ( 40 % : 5
% ) ; C ( 30 % : 15 % ) ; D ( 20 % :
25 % ) ; E ( 10 % : 35 % ) dan F ( 0 % : 45 % ) . Data dianalisis dengan Anova
dan dilanjutkan dengan uji beda paling nyata (P > 0,05 ) . substitusi tepung
kedelai dengan tepung biji karet pada tingkat 5 % dapat digunakan sebagai
formulasi pakan ikan ikan bawal air tawar .
Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa substitusi tepung kedelai dengan
tepung biji karet sebesar 5% memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata
terhadap pertumbuhan benih ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum ).
b.
Ikan Gabus
Hasil
perhitungan statistik menunjukkan pemberian pakan pada masing masing perlakuan
dengan kandungan protein sebesar 44,4639% - 58,782% tidak mempengaruhi retensi
protein ikan gabus (p>0,05). Pemberian pakan dengan kadar protein 44,4639%
menghasilkan retensi protein sebesar 48,807%. hasil tersebut menunjukkan bahwa
dengan protein pakan yang dikonsumsi dapat dimanfaatkan oleh tubuh benih ikan
gabus (C. striata) bagi pertumbuhannya sebesar (0,48807 x 44,4639 gram) atau
21,7014 gram. Mudjiman (2011) menyatakan, dari sejumlah pakan yang dimakan oleh
ikan, kurang lebih hanya 10 persen saja yang digunakan untuk tumbuh atau
menambah bobot, sedangkan yang selebihnya digunakan untuk tenaga atau memang
tidak dapat dicerna.
Saat pakan diberikan ke dalam akuarium, ikan yang
selalu berada di dasar akuarium segera naik ke permukaan mendekati pakan.
Respon yang sama antar perlakuan menunjukkan bahwa aroma dari setiap perlakuan
sama-sama mampu merangsang nafsu makan ikan. Respon ikan terhadap pakan
dipengaruhi oleh aroma pakan, begitu ikan melihat pakan dalam air ikan akan
segera mendekati dan apabila bernafsu untuk memakannya maka ikan akan langsung
menelannya (Siregar, 2009).
c.
Ikan Koan
Kandungan nutrisi yang terkandung dalam
pakan hijauan, dilihat bahwa kandungan protein tertinggi pada pakan hijauan
tersebut, dapat mempengaruhi laju pertumbuhan ikan koan. Dalam hal ini, protein
memiliki peran penting dalam menunjang proses pertumbuhan ikan. Namun
pertumbuhan ikan juga dapat dipengaruhi oleh kandungan nutrisi lain, selain
protein yakni karbohidrat, serat serta unsur lain yang terdapat dalam pakan
tersebut. Disamping itu juga, diduga bahwa rasa dan aroma dari pakan hijauan
yang kurang disukai oleh ikan, dalam arti selera makan ikan juga dapat
mengurangi nafsu makan dari ikan tersebut sehingga menyebabkan pertumbuhan yang
dihasilkan sangat rendah.
d.
Benih Ikan
Nila
Hasil
uji Anova satu arah
menunjukkan
bahwa pemberian tepung daun jaloh memberikan pengaruh nyata
terhadap pertambahan bobot badan dan laju pertumbuhan
harian benih ikan nila (p<0,05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidupnya
(p>0,05). Uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa penambahan tepung daun jaloh 5-10% dalam pakan memberikan hasil
terbaik dari segi pertumbuhan
mutlak, pertumbuhan
harian dan kelangsungan hidup, dan hasil ini lebih baik berbanding
kontrol (tanpa daun jaloh). Dengan demikian dapat disimpulkan tepung daun jaloh dapat dijadikan sebagai bahan baku
alternatif dalam pakan ikan dengan kadar 5-10%. Selanjutnya Fitriliyani
(2010) melaporkan angka pertumbuhan harian ikan
nila menurun
seiring dengan peningkatan konsentrasi daun
lamtorogung dalam pakannya. Hal yang sama juga ditemukan pada pemberian daun jaloh dalam penelitian ini. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tepung daun jaloh masih lebih baik berbanding tepung daun Lamtorogung (Leucaena
leucocephala) untuk ikan nila, karena menghasilkan laju pertumbuhan harian lebih tinggi. Selain protein, ikan nila juga membutuhkan
karbohidrat dan lemak untuk pertumbuhannya.
e.
Ikan
Patin
Probiotik diberikan
melalui pakan komersil dengan kadar protein 35.66% selama 40 hari dengan dosis 0, 5, 10, 20 ml/kg. Pakan diberikan secara at satiation sebanyak 5% dari berat tubuh dengan frekuensi tiga kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
selang kepercayaan 95% penambahan probiotik dalam pakan tidak berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan patin dan
kelulushidupan
pada semua perlakuan, namun
dapat
meningkatkan efisiensi
pakan dan retensi
protein. Penelitian
juga menunjukkan bahwa pemberian probiotik 10 ml/kg pakan cukup untuk mendukung efisiensi pakan dan
meningkatkan retensi
protein patin. Penambahan probiotik pada pakan dapat meningkatkan
nilai protein dan kadar air sedangkan untuk lemak, abu, dan serat kasar
menurun, tetapi dengan semakin tingginya dosis probiotik yang diberikan pada
pakan nilai tersebut menurun.
Penurunan daya cerna protein ini disebabkan kemampuan
ikan
mencerna protein hanya sampai batas persentase tertentu, salah satu diantaranya bergantung pada kandungan serat kasar pada bahan pakan khususnya bahan nabati
(Handajani,
2011). Secara umum karbohidrat yang terdapat dalam pakan dapat berupa serat kasar, misalnya selulosa yang
sulit dicerna oleh ikan (Hariadi et al., 2005). Menurut penelitian Hemre et al. (2002) bahwa pakan yang mengandung
serat kasar tinggi dapat mengurangi bobot badan ikan, dan memberikan
rasa kenyang karena komposisi karbohidrat komplek yang dapat mengurangi nafsu makan sehingga mengakibatkan turunnya konsumsi pakan dan menurunkan pertumbuhan
ikan.
III.
KESIMPULAN
Protein memiliki peran penting dalam
menunjang proses pertumbuhan ikan. Hal ini terbukti seiring bertambahnya bobot badan ikan setiap mendapat
perlakuan yang sesuai dengan ukurannya. Namun pertumbuhan ikan
juga dapat dipengaruhi oleh kandungan nutrisi lain, selain protein yakni
karbohidrat, serat serta unsur lain yang terdapat dalam pakan. Disamping itu juga, rasa dan aroma dari pakan yang kurang disukai oleh ikan,
dalam arti selera makan ikan juga dapat mengurangi nafsu makan dari ikan
tersebut sehingga menyebabkan pertumbuhan yang dihasilkan sangat rendah. Disamping itu faktor lain yang ikut mempengaruhi adalah kualitas air,
kualitas air harus dalam keadaan optimal.
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Adelina. 1999.
Pengaruh Pakan dengan Kadar Protein dan Rasio Energi Protein Yang Berbeda
Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Bawal Air Tawar (C.macropomum). Tesis
Pascasarjana: Institut Pertanian Bogor.
Fitriliyani, L.
2010. Evaluasi nilai nutrisi tepung daun lamtorogung (Leucaena leucophala)
terhidrolisis dengan ekstrak enzim cairan remen domba (Ovis aries)
terhadap kinerja pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). Jurnal
Akuakultur Indonesia, 9(1): 30-37.
Handajani, H. 2011. Optimalisasi
substitusi tepung azolla terfermentasi pada pakan ikan untuk meningkatkan
produktivitas ikan nila gift. Jurnal Teknik Industri, 12(2): 178-184.
Hariadi, B., A. Haryono, U. Susilo.
2005. Evalusai efisiensi pakan dan efisiensi protein pada ikan kerapu (Ctenopharyngodon
idella Val.) yang diberi pakan dengan kadar karbohidrat dan energi yang
berbeda. Jurnal Ichtyos, 4(2): 88-92.
Hemre, G.I., T.P. Mommsen, A. Krogdahl.
2002. Carbohydrates in fish nutrition efects on growth, glucose metabolism and
hepatic enzymes. Aquaculture Nutrition, 8: 175-194.
LAMPIRAN
*1.
Rifki Krisna Wibowo H1K013048
Yanti,
Zuraidha., dkk. 2013. Pertumbuhan dan
kelangsungan hidup ikan nila “ Oreochromis niloticus “ pada beberapa
konsentrasi tepung daun jaloh “ Salix tetrasperma “ dalam pakan.
Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Vol : 1, No. 2, Hal : 16-19
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/depik/article/download/544/454
2.
Siti Aisah H1K013018
Babo, Desmianti., dkk. 2013. Pengaruh beberapa jenis pakan hijauan terhadap pertumbuhan ikan Koan” Stenopharyngodon idella”. Universitas Sam Ratulangi . Vol : 1,
No. 3, Hal : 3–6
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/bdp/article/download/2716/2269
3.
Risma Astuti Laila
H1G013030
Setiawati,
Endang Jariyah., dkk. 2013. Pengaruh penambahan
probiotik pada pakan dengan dosis berbeda
terhadap pertumbuhan, kelulushidupan, efisiensi pakan dan retensi protein ikan patin “ Pangasius
hypophthalmus “ .
Fakultas Pertanian Universitas Negeri Lampung. Vol : 1, No. 2, Hal : 152-162
http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/bdpi/article/download/119/124
4.
Wijayanti H1G013018
Santoso,
Limin dan Heri Agusmansyah. 2011. Pengaruh substitusi tepung kedelai dengan tepung biji karet pada pakan buatan
terhadap pertumbuhan ikan bawal air tawar “ Colossoma macropomum
“ .
Library Universitas Negeri Riau. Vol : 39, No. 2, Hal : 41 – 50
http://lib.unri.ac.id/data/images/phocadownload/5.%20Limin%20-%20biji%20karet.pdf
5.
Putri Dhika Basani H1H013007
Kurnia,
Ditari., dkk. 2013. Pengaruh substitusi “Artemia spp” dengan keong mas “ Pomacea Canaliculata “ dan cacing tanah “ Lumbricus rubellus “ terhadap pertumbuhan dan retensi protein benih ikan gabus “ Channa striata “ . Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. Vol : 5, No. 2,
Hal : 157-161
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/jipk5963d50933full.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar