Kamis, 13 November 2014

PENGARUH MAKANAN SEBAGAI SUMBER PROTEIN UNTUK PERTUMBUHAN IKAN –IKAN AIR TAWAR

PENGARUH MAKANAN SEBAGAI SUMBER PROTEIN UNTUK PERTUMBUHAN IKAN –IKAN AIR TAWAR
Rifki Krisna Wibowo1*), Siti Aisah2), Risma Astuti Laila3), Wijayanti4), Putri Dhika Basani5)
Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman
Jl. Dr. Soeparno No 61 Purwokerto Utara 53123

ABSTRAK
Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh protein terhadap pertumbuhan pada ikan air tawar. Ikan membutuhkan pakan yang mengandung gizi yang cukup untuk memperoleh pertumbuhan   yang   optimal. Pertumbuhan sebagian besar dipengaruhi oleh kualitas pakan terutama keseimbangan nutriennya. Nutrien pakan meliputi : kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Protein memiliki peran penting dalam menunjang proses pertumbuhan ikan. Hal ini terbukti seiring bertambahnya bobot badan ikan setiap mendapat perlakuan yang sesuai dengan ukurannya.
Kata kunci: pakan ikan, protein, pertumbuhan

ABSTRACT
The paper was to determine the effect of the protein on the growth in freshwater fish..Feed containing fish need adequate nutrition to obtain optimum growth. The growth is largely influenced by the quality of feed, especially the balance of nutrients. Feed nutrients include: protein, fat, carbohydrates, vitamins and minerals. Protein has a vital role in supporting the growth process of fish. This is evident with increasing body weight of each fish are treated in accordance with its size.
Keywords: fish feed, proteins, growth

I.                   PENDAHULUAN
Sektor perikanan budidaya ikan air tawar di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat cepat. Selanjutnya untuk meningkatkan produksi ikan air tawar dapat dicapai dengan mempercepat laju pertumbuhan. Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal umumnya adalah faktor yang sulit dikontrol, diantaranya faktor keturuna(genetik),  jenis  kelamin, dan  umur.  


1*) Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman, email: rifki_krisna@yahoo.co.id
2)   Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman
3)   Mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Jenderal Soedirman
4)   Mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Jenderal Soedirman
5)   Mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan Universitas Jenderal Soedirman
Faktor eksternal utama yanmempengaruhi  pertumbuhan ikan adalah ketersediaan pakan dan kondisi lingkungan perairan. Faktor fisika-kimia perairan yang ekstrim dapat berakibat fatal bagi ikan. Faktor tersebut diantaranya adalah oksigen terlarut,  karbondioksida,  pH, amoniak, dan suhu, dimana pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan dan sintasan. Pakan merupakan salah satu komponen  penting  dalam  kegiatan budidaya ikan. Disatu sisi, pakan merupakan   sumber   materi   dan   energi untuk menopang kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan namun disisi lain pakan merupakan  komponen   terbesar   (50%  -   70%) dari biaya produksi. Kian meningkatnya harga pakan ikan tanpa disertai kenaikan harga jual ikan hasil budidaya adalah permasalahan yang harus dihadapi setiap pembudidaya ikan. Menurut Adelina (1999) bahwa pertumbuhan sebagian besar dipengaruhi oleh kualitas pakan terutama keseimbangan nutriennya. Nutrien pakan meliputi : kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.

Tingginya harga pakan dari pabrik disebabkan bahan baku utama pakan ikan, seperti tepung ikan dan kedelai masih didatangkan dari luar negeri. Salah satu bahan baku utama yang sering digunakan oleh industri pakan ikan adalah kedelai. Kedelai digunakan sebagai sumber protein nabati. Harga kedelai relatif mahal karena merupakan bahan baku impor. Sementaritu  permintaaakan kedelai dalam pangsa pasar dunia semakin meningkat (Pitojo, 2003). Penggunaan kedelai dalam pembuatan pakan  ikan  dapat  dikurangi  dengan cara mencari bahan-bahan lokal yang mudah diperoleh dan banyak tersedia di sekitar kita. Upaya pencarian  pakan alternatif yakni pakan alami yang murah serta  mudah  dijangkau  terus  dilakukan agar dapat mengurangi biaya produksi (Perius, 2011).


II.                ISI

Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal umumnya adalah faktor yang sulit dikontrol, diantaranya faktor keturuna(genetik),  jenis  kelamin, dan  umur.  Faktor  eksternal  utama yanmempengaruhi  pertumbuhan ikan adalah ketersediaan pakan dan kondisi lingkungan perairan. Faktor fisika-kimia perairan yang ekstrim dapat berakibat fatal bagi ikan. Faktor tersebut diantaranya adalah oksigen terlarut,  karbondioksida,  pH, amoniak, dan suhu, dimana pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan dan sintasan.
Pakan dibutuhkan oleh ikan untuk  sumbeenergi  dan pertumbuhan.  Pakan  merupakan biaya variabel terbesar dalam proses produksi, berkisar 60-70% dari biaya produksi. Menurut Adelina (1999) bahwa pertumbuhan sebagian besar dipengaruhi oleh kualitas pakan terutama keseimbangan nutriennya. Nutrien pakan meliputi : kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Minggawati (2006) menyatakan bahwa konversi pakan dan laju pertumbuhan juga bergantung pada kandungan nutrien yang terdapat pada pakan. Untuk memperoleh pertumbuhan   yang   optimal pakan ikan harus mengandung gizi yang cukup. Makanan ikan sebagian besar dipergunakan sebagai sumber energi dan mempertahankan kondisi kekebalan tubuhnya, sedangkan selebihnya digunakan untuk pertumbuhannya.

a.         Ikan Bawal air tawar

Berdasarkan hasil penelitian, berat rata-rata benih ikan bawal air tawar pada awal penelitian adalah 3,67 g, sedangkan pada akhir penelitian mencapai berat rata-rata 12,90 g.Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan enam perlakuan dan tiga ulangan yang yang memiliki tingkat perbandingan yang berbeda dari bungkil kedelai dan tepung biji karet , sebagai berikut A ( 45 % : 0 % ) ; B ( 40 % : 5 % ) ; C ( 30 % : 15 % ) ;     D ( 20 % : 25 % ) ; E ( 10 % : 35 % ) dan F ( 0 % : 45 % ) . Data dianalisis dengan Anova dan dilanjutkan dengan uji beda paling nyata (P > 0,05 ) . substitusi tepung kedelai dengan tepung biji karet pada tingkat 5 % dapat digunakan sebagai formulasi pakan ikan ikan bawal air tawar . Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa substitusi tepung kedelai dengan tepung biji karet sebesar 5% memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap pertumbuhan benih ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum ).

b.         Ikan Gabus

Hasil perhitungan statistik menunjukkan pemberian pakan pada masing masing perlakuan dengan kandungan protein sebesar 44,4639% - 58,782% tidak mempengaruhi retensi protein ikan gabus (p>0,05). Pemberian pakan dengan kadar protein 44,4639% menghasilkan retensi protein sebesar 48,807%. hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan protein pakan yang dikonsumsi dapat dimanfaatkan oleh tubuh benih ikan gabus (C. striata) bagi pertumbuhannya sebesar (0,48807 x 44,4639 gram) atau 21,7014 gram. Mudjiman (2011) menyatakan, dari sejumlah pakan yang dimakan oleh ikan, kurang lebih hanya 10 persen saja yang digunakan untuk tumbuh atau menambah bobot, sedangkan yang selebihnya digunakan untuk tenaga atau memang tidak dapat dicerna.
Saat pakan diberikan ke dalam akuarium, ikan yang selalu berada di dasar akuarium segera naik ke permukaan mendekati pakan. Respon yang sama antar perlakuan menunjukkan bahwa aroma dari setiap perlakuan sama-sama mampu merangsang nafsu makan ikan. Respon ikan terhadap pakan dipengaruhi oleh aroma pakan, begitu ikan melihat pakan dalam air ikan akan segera mendekati dan apabila bernafsu untuk memakannya maka ikan akan langsung menelannya (Siregar, 2009).

c.         Ikan Koan

Kandungan nutrisi yang terkandung dalam pakan hijauan, dilihat bahwa kandungan protein tertinggi pada pakan hijauan tersebut, dapat mempengaruhi laju pertumbuhan ikan koan. Dalam hal ini, protein memiliki peran penting dalam menunjang proses pertumbuhan ikan. Namun pertumbuhan ikan juga dapat dipengaruhi oleh kandungan nutrisi lain, selain protein yakni karbohidrat, serat serta unsur lain yang terdapat dalam pakan tersebut. Disamping itu juga, diduga bahwa rasa dan aroma dari pakan hijauan yang kurang disukai oleh ikan, dalam arti selera makan ikan juga dapat mengurangi nafsu makan dari ikan tersebut sehingga menyebabkan pertumbuhan yang dihasilkan sangat rendah.
d.        Benih Ikan Nila

Hasil uji Anova satu arah menunjukkan bahwa pemberian tepung daun jaloh memberikan pengaruh nyata  terhadap pertambahan bobot badan dan laju pertumbuhan harian benih ikan nila (p<0,05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidupnya (p>0,05). Uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa penambahan tepung daun jaloh 5-10% dalam pakan memberikan hasil terbaik dari segi pertumbuhan mutlak, pertumbuhan harian dan kelangsungan hidup, dan hasil ini lebih baik berbanding kontrol (tanpa daun jaloh). Dengan demikian dapat disimpulkan tepung daun jaloh dapat dijadikan sebagai bahan baku alternatif dalam pakan ikan dengan kadar 5-10%. Selanjutnya Fitriliyani (2010) melaporkan angka pertumbuhan harian ikan nila  menurun  seiring  dengan  peningkatan  konsentrasi  daun lamtorogung dalam pakannya. Hal yang sama juga ditemukan pada pemberian daun jaloh dalam penelitian ini. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tepung daun jaloh masih lebih baik berbanding tepung daun Lamtorogung (Leucaena leucocephala) untuk ikan nila, karena menghasilkan laju pertumbuhan harian lebih tinggi. Selain protein, ikan nila juga membutuhkan karbohidrat dan lemak untuk pertumbuhannya.

e.         Ikan Patin

Probiotik  diberikan melalui pakan komersil dengan kadar protein 35.66% selama 40 hari dengan dosis 0, 5, 10, 20 ml/kg. Pakan diberikan secara at satiation  sebanyak 5% dari berat tubuh dengan frekuensi tiga kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada selang kepercayaan 95% penambahan probiotik dalam pakan tidak berpengaruh nyata  terhadap  pertumbuhan  patin  dan  kelulushidupan pada semua perlakuan, namun dapat meningkatkan efisiensi pakan dan retensi protein. Penelitian juga menunjukkan bahwa pemberian probiotik 10   ml/kg pakan cukup untuk mendukung efisiensi pakan dan meningkatkan retensi protein patin. Penambahan probiotik pada pakan dapat meningkatkan nilai protein dan kadar air sedangkan untuk lemak, abu, dan serat kasar menurun, tetapi dengan semakin tingginya dosis probiotik yang diberikan pada pakan nilai tersebut menurun.

Penurunan daya cerna protein ini disebabkan kemampuan ikan mencerna protein hanya sampai batas persentase tertentu, salah satu diantaranya bergantung pada  kandungan serat kasar pada bahan pakan khususnya bahan nabati (Handajani, 2011). Secara umum karbohidrat yang terdapat dalam pakan dapat berupa serat kasar, misalnya selulosa yang sulit dicerna oleh ikan (Hariadi et al., 2005). Menurut penelitian Hemre et al. (2002) bahwa pakan yang mengandung serat kasar tinggi dapat mengurangi bobot badan ikan, dan memberikan rasa kenyang karena komposisi karbohidrat komplek yang dapat mengurangi nafsu makan sehingga mengakibatkan turunnya konsumsi pakan dan menurunkan pertumbuhan ikan.




III.             KESIMPULAN

Protein memiliki peran penting dalam menunjang proses pertumbuhan ikan. Hal ini terbukti seiring bertambahnya bobot badan ikan setiap mendapat perlakuan yang sesuai dengan ukurannya. Namun pertumbuhan ikan juga dapat dipengaruhi oleh kandungan nutrisi lain, selain protein yakni karbohidrat, serat serta unsur lain yang terdapat dalam pakan. Disamping itu juga, rasa dan aroma dari pakan yang kurang disukai oleh ikan, dalam arti selera makan ikan juga dapat mengurangi nafsu makan dari ikan tersebut sehingga menyebabkan pertumbuhan yang dihasilkan sangat rendah.  Disamping itu faktor lain yang ikut mempengaruhi adalah kualitas air, kualitas air harus dalam keadaan optimal.


































IV.             DAFTAR PUSTAKA

Adelina. 1999. Pengaruh Pakan dengan Kadar Protein dan Rasio Energi Protein Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Bawal Air Tawar (C.macropomum). Tesis Pascasarjana: Institut Pertanian Bogor.

Fitriliyani, L. 2010. Evaluasi nilai nutrisi tepung daun lamtorogung (Leucaena leucophala) terhidrolisis dengan ekstrak enzim cairan remen domba (Ovis aries) terhadap kinerja pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Akuakultur Indonesia, 9(1): 30-37.

Handajani, H. 2011. Optimalisasi substitusi tepung azolla terfermentasi pada pakan ikan untuk meningkatkan produktivitas ikan nila gift. Jurnal Teknik Industri, 12(2): 178-184.

Hariadi, B., A. Haryono, U. Susilo. 2005. Evalusai efisiensi pakan dan efisiensi protein pada ikan kerapu (Ctenopharyngodon idella Val.) yang diberi pakan dengan kadar karbohidrat dan energi yang berbeda. Jurnal Ichtyos, 4(2): 88-92.

Hemre, G.I., T.P. Mommsen, A. Krogdahl. 2002. Carbohydrates in fish nutrition efects on growth, glucose metabolism and hepatic enzymes. Aquaculture Nutrition, 8: 175-194.






















LAMPIRAN
*1. Rifki Krisna Wibowo H1K013048
Yanti, Zuraidha., dkk. 2013. Pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila “ Oreochromis niloticus “ pada beberapa konsentrasi tepung daun jaloh “ Salix tetrasperma “ dalam pakan. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Vol : 1, No. 2, Hal : 16-19
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/depik/article/download/544/454
2. Siti Aisah H1K013018
Babo, Desmianti., dkk. 2013. Pengaruh beberapa jenis pakan hijauan terhadap pertumbuhan ikan KoanStenopharyngodon idella”. Universitas Sam Ratulangi . Vol : 1, No. 3, Hal : 3–6
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/bdp/article/download/2716/2269

3. Risma Astuti Laila H1G013030
Setiawati, Endang Jariyah., dkk. 2013. Pengaruh penambahan probiotik pada pakan dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan, kelulushidupan, efisiensi pakan dan retensi protein ikan patin “ Pangasius hypophthalmus “ . Fakultas Pertanian Universitas Negeri Lampung. Vol : 1, No. 2, Hal : 152-162
http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/bdpi/article/download/119/124

4. Wijayanti H1G013018
Santoso, Limin dan Heri Agusmansyah. 2011. Pengaruh substitusi tepung kedelai dengan tepung biji karet pada pakan buatan terhadap pertumbuhan ikan bawal air tawar “ Colossoma macropomum “ . Library Universitas Negeri Riau. Vol : 39, No. 2, Hal  : 41 – 50
http://lib.unri.ac.id/data/images/phocadownload/5.%20Limin%20-%20biji%20karet.pdf
5. Putri Dhika Basani H1H013007
Kurnia, Ditari., dkk. 2013. Pengaruh substitusi Artemia spp” dengan keong mas Pomacea Canaliculata “ dan cacing tanah “ Lumbricus rubellus terhadap pertumbuhan dan retensi protein benih ikan gabus Channa striata. Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. Vol : 5, No. 2, Hal : 157-161
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/jipk5963d50933full.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar