Rabu, 19 November 2014

Teknologi di Bidang Budidaya



Di era globalisasi saat ini, kebutuhan akan informasi sangat penting. Apalagi informasi tersebut disertai dengan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan informasi yang diterima menjadi tuntutan utama. Pengelolaan sistem informasi yang cepat dan tepat akan sangat membantu suatu instansi pemerintah ataupun swasta dalam mencapai target tujuannya. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang teknologi internet sangat berperan dalam berbagai aspek kehidupan.
Saat ini budidaya rumput laut masih lebih popular dibandingkan usaha budidaya ikan (finfish) di laut yang belum berkembang luas.  Jenis dan tingkat pengembangan ikan yang sudah dibudidayakan masih terbatas.  Adapun jenis Ikan Kerapu (grouper), Ikan Kakap Putih (seabass) dan Ikan Bandeng (milkfish), merupakan ikan yang populer dibudidayakan di laut.
Kemajuan teknologi produksi benih untuk spesies ikan laut ekonomis dapat dilakukan dengan berbagai cara sepertihatchery, untuk menghasilkan benih, enclosure atau teluk yang dipasang jaring untuk menjadi tempat budidaya ikan,pen culture atau keramba tancap, cage culture atau keramba apung dan sea ranching. Yang terakhir, untuk menambah populasi ikan, ikan pada stage juvenille atau benih berusia cukup dilepaskan ke laut.
Budidaya perikanan laut memang belum begitu populer, mengingat teknologi ini baru diperkenalkan pada awal tahun 1990-an. Di beberapa daerah, usaha pengembangan budidaya perikanan laut (terutama dengan karamba jaring apung) misalnya ikan kerapu yang berorientasi ekspor telah berkembang dengan baik seperti di Kepulauan Riau. Pengembangan budidaya ikan kerapu (Groupe/Trout) dengan karamba jaring apung (Kajapung) menjadi alternatif untuk mengatasi kendala peningkatan produksi perikanan laut. Yang paling penting dengan pengembangan usaha ini adalah, bahwa harga jual produksi dari tahun ke tahun semakin baik dan sangat prospektif. Selain itu dengan teknologi budidaya karamba ini, produksi ikan dapat dipasarkan dalam keadaan hidup, dimana untuk pasaran ekspor ikan hidup nilainya lebih mahal hingga mencapai 10 kali lipat dari pada ekspor ikan segar.
Dari sisi pemasaran, peluang pengembangan usaha agribisnis perikanan masih sangat terbuka, oleh karena laju pertumbuhan produksi perikanan dunia yang masih didominasi oleh perikanan laut dan telah menunjukkan tren yang baik, terutama dengan semakin meningkatnya konsumsi dunia sejalan dengan bertambahnya penduduk dunia serta peningkatan pendapatan. Sementara itu produksi perikanan dari negara-negara maju mengalami penurunan, sehingga kian membuka peluang bagi kelompok negara-negara berkembang terutama Indonesia untuk meningkatkan produksi.
Selain budidaya ikan juga untuk peningkatan dan kesejahteraan penduduk Pulau Gosong, adalah penerapan teknologi pengolahan air bersih untuk penyediaan air minum dan keperluan sehari hari melalui teknologi Reverse Osmosis. Potensi pariwisata di sekitar pulau juga layak dikedepankan, diapit Pulau Pramuka dan Pulau Panggang, Pulau Gosong memiliki `pemandangan dalam laut` yang tak kalah menariknya dengan Bunaken, serta potensi wisata (diving, fishing,dll) sangat mungkin dikembangkan.
Terkait dengan hal tersebut, pada hari Senin kemarin (11/6) Kepala BPPT, Marzan A. Iskandar bersama Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB), Listyani Wijayanti dan Direktur Pusat Teknologi Produksi Pertanian, Nenie Yustiningsih melaksanakan kunjungan kerja ke PT. Nuansa Ayu Karamba yang bertempat di Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu.Dengan kunjungan ini diharapkan BPPT mendapatkan gambaran langsung kebutuhan teknologi serta kemungkinan peluang dan prospek pengembangan usaha budidaya laut untuk memperkuat pelaksanaan dan penyusunan rencana program kedepan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar